Banyak hal terasa hilang ketika kita berusaha menghentikan sesuatu yang menjadi keinginan kita, sesuatu yang menjadi kebiasaan kita, sesuatu yang membuat orang mengenal kita akan apa yang sering kita lakukan atau apa yang kita kenakan. Yah, sesuatu yang sudah menjadi ciri khas kita.
01 06 2008 merupakan tanggal akan keinginan, kebiasaan dan ciri khas tersebut dihilangkan, padahal hari sebelumnya dia selalu menjadi teman di kala bekerja, teman di kala berpikir akan sesuatu yang rumit dan ruwet untuk dipikirkan, teman di kala kesepian di tengah malam karena susah tidur, teman membunuh waktu ketika sedang menunggu, teman ketika bersama-sama dengan teman. Tapi pada tanggal ini, semua akan hal tersebut dihilangkan, tidak ada lagi orang yang komplain ketika kita berada di ruangan, di angkutan umum, di perkantoran karena semua itu sudah kita tinggalkan.
Tanggal dimaksud selain sebagai hari lahirnya Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia, juga buat saya pribadi tanggal tersebut sebagai tonggak sejarah, karena setelah 10 tahun lebih ditemani oleh teman yang sangat setia, yang selalu kubawa kemana saja, dan selalu kucarii ketika dirinya tiada. Akhirnya pada tanggal 01 06 2008 ini saya tinggalkan.
Ketika pertama kali meninggalkannya, ingin rasanya untuk kembali lagi dengannya, ingin berusaha untuk mencarinya. Walau sebenarnya tidak susah untuk mencarinya, tapi karena tekad yang bulat untuk meninggalnya, akhirnya aku terus berupaya untuk tidak tergoda kembali untuk memulainya.
Sebulan lebih sudah berlalu, keinginan untuk kembali selalu tinggi, aku ingin selalu bersamanya apalagi ketika selesai makan, ketika kecapaian, ketika selesai bercinta ingin kuhidupkan kembali, menariknya dalam-dalam dan menghembuskannya ketika rongga dada dan paru-paru telah penuh. Seperti 3 hari yang lewat, secara berturut-turut (setiap hari), aku selalu menempelkannya di bibirku...tapi hari ini tak sebatangpun singgah di bibirku....
Kemarin istriku bilang agar aku komit, walau aku berdalih kalo selera makanku naik dan berat badanku bertambah ketika aku putuskan diriku untuk berhenti merokok, tapi dia tetap bilang agar aku komit untuk merokok lagi. Ya jelaslah aku komit mam, orang dia aja tak tahu kalo aku berhenti merokok, aku berhenti karena keinginanku untuk berhenti. Karena aku menyayangi anak-anakku dan istriku, karena aku tidak ingin anak-anakku yang masih bayi menjadi perokok pasif akibat kebiasaan merokok yang kadang tanpa pandang tempat dan waktu.
01 06 2008 adalah salah satu tanggal yang bersejarah bagiku. Tanggal dimana aku memulai hidup tanpa merokok.
01 06 2008 merupakan tanggal akan keinginan, kebiasaan dan ciri khas tersebut dihilangkan, padahal hari sebelumnya dia selalu menjadi teman di kala bekerja, teman di kala berpikir akan sesuatu yang rumit dan ruwet untuk dipikirkan, teman di kala kesepian di tengah malam karena susah tidur, teman membunuh waktu ketika sedang menunggu, teman ketika bersama-sama dengan teman. Tapi pada tanggal ini, semua akan hal tersebut dihilangkan, tidak ada lagi orang yang komplain ketika kita berada di ruangan, di angkutan umum, di perkantoran karena semua itu sudah kita tinggalkan.
Tanggal dimaksud selain sebagai hari lahirnya Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia, juga buat saya pribadi tanggal tersebut sebagai tonggak sejarah, karena setelah 10 tahun lebih ditemani oleh teman yang sangat setia, yang selalu kubawa kemana saja, dan selalu kucarii ketika dirinya tiada. Akhirnya pada tanggal 01 06 2008 ini saya tinggalkan.
Ketika pertama kali meninggalkannya, ingin rasanya untuk kembali lagi dengannya, ingin berusaha untuk mencarinya. Walau sebenarnya tidak susah untuk mencarinya, tapi karena tekad yang bulat untuk meninggalnya, akhirnya aku terus berupaya untuk tidak tergoda kembali untuk memulainya.
Sebulan lebih sudah berlalu, keinginan untuk kembali selalu tinggi, aku ingin selalu bersamanya apalagi ketika selesai makan, ketika kecapaian, ketika selesai bercinta ingin kuhidupkan kembali, menariknya dalam-dalam dan menghembuskannya ketika rongga dada dan paru-paru telah penuh. Seperti 3 hari yang lewat, secara berturut-turut (setiap hari), aku selalu menempelkannya di bibirku...tapi hari ini tak sebatangpun singgah di bibirku....
Kemarin istriku bilang agar aku komit, walau aku berdalih kalo selera makanku naik dan berat badanku bertambah ketika aku putuskan diriku untuk berhenti merokok, tapi dia tetap bilang agar aku komit untuk merokok lagi. Ya jelaslah aku komit mam, orang dia aja tak tahu kalo aku berhenti merokok, aku berhenti karena keinginanku untuk berhenti. Karena aku menyayangi anak-anakku dan istriku, karena aku tidak ingin anak-anakku yang masih bayi menjadi perokok pasif akibat kebiasaan merokok yang kadang tanpa pandang tempat dan waktu.
01 06 2008 adalah salah satu tanggal yang bersejarah bagiku. Tanggal dimana aku memulai hidup tanpa merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar