31 Juli 2008

Finger Print

Kemarin Kantor kami dipasangi alat pengabsen otomatis / fingerprint, dalam waktu dekat akan dioperasikan. Banyak pegawai kurang senang dengan absen model ini, maklumlah masih banyak pegawai yang kadang datang telat dan pulang duluan. Absen ini berpengaruh dengan pemotongan uang tunjangan, apabila pegawai telat tunjangan dipotong 1,25% dan apabila tidak datang dipotong 5%. Jadi tidak hanya hukuman disiplin kepegawaian saja tetapi pegawai juga kena denda.

Saya juga termasuk bagian dari yang tidak senang, karena selama ini apabila ada urusan keluarga di Medan saya bisa pulang senin pagi so ngantornya siang hari. Berlakunya fingerprint akan berdampak positif dengan kehadiran pegawai, walau menurut saya kurang efektif mengingat beban kerja yang kita kerjakan tidak cukup padat.

Tetapi hal ini diakibatkan kurangnya disiplin dari pegawai di negeri ini, tetapi tetap kembali kepada beban kerja yang dibebankan kepada pegawai itu sendiri, hal ini yang terkadang pegawai kurang betah berlama-lam di kantor.

Jadi pemerintah seharusnya juga memikirkan tentang penambahan pegawai negeri mengingat beban kerja yang diberikan tidak sepadan dengan jumlah pegawai.

25 Juli 2008

Mobil

Tadi malam aku ngobrol sama Thuva anak kami paling besar melalui handphone, dia nanya masalah rumah yang akan dibeli di daerah Namorambe. Dia bilang, rumah yang dibeli ada mobilnya ya..? Iya enggak, cuma rumah saja. Rupanya dia sebelumnya sudah lihat brosur, di brosur di depan rumah ada mobil, rumah yang ada mobilnya rumah type 36 sementara rumah yang mau dibeli type 31, di brosur tidak ada mobilnya. Jadi dia berkeras sama mamanya untuk beli rumah yang ada mobilnya. Karena terus dihasut oleh Thuva, akhirnya mamanya bilang ia. Pas waktu saya telpon dia langsung bilang kalo dia mau rumah yang ada mobilnya. Ia mencontohkan tetangga kami yang punya mobil dan juga sepeda motor, aku bilang ke dia kalo kita nabung dulu biar nanti kalo udah banyak tabungan baru beli mobil. Dia bilang nggak pap, kita beli rumah yang ada mobilnya. Terakhir aku bilang bapak besok pulang, nantilah ki ngomongin lagi ya nak, Thuva tidur dulu, setelah berdoa melalui telepon kami menutup telepon setelah say I Love U

18 Juli 2008

Senam Pagi

Jum'at pagi seperti biasa di kantor kami selalu diadakan senam pagi, seluruh pegawai senang mengikutinya termasuk saya. Senam dibawakan oleh instruktur senam dari medan, walau ketiga instrukturnya gemuk tetapi gerakannya termasuk lincah. Dan baru ini instruktur di tempat kami instruktur senamnya gemuk-gemuk, tetapi semua nampak senang menikmati senam yang diperagakan ketiga instruktur tersebut.

Kami bertiga serumah pagi-pagi sudah siap-siap untuk berangkat ke kantor, Pak Lansius yang selalu duluan bangun. Pagi ini Pak Lansius bangun duluan setelah membangunkan kami, Pak Lansius langsung berangkat naik becak. Pak Sudung juga sudah bangun, setelah minum air putih dua gelas dan menyulut sebatang rokok Dji Sam Soe, kami baru mandi. Setelah berpakaian seragam senam yang baru dibagi kami berangkat ke kantor mengendarai sepeda motor milik Benny, sepeda motor melaju kencang karena waktu senam sudah mepet dan kami sampai sebelum senam dimulai.

Walaupun hujan gerimis, tetapi semua pegawai melakukan senam dengan serius mengikuti gerakan instruktur. Senam "Anak Medan" juga diajarkan kami menari layaknya orang Batak sedang manortor. Hujan sudah mulai reda, waktu satu jam lebih tidak berasa, apalagi senam ditutup dengan goyang dangdut. Semua bergoyang dengan senang walaupun tidak semua mampu mengikuti gerakan dari instruktur yang meliuk bak pejoget dangdut professional. Tapi semua peserta merasa professional dan merasa telah melakukannya dengan sempurna seperti instruktur senam.

Setelah melalui peregangan senam berakhir, semua pegawai mengambil minum dan sarapan yang telah disediakan, sarapan roti jala jadi sarapan kami pagi itu. Sambil istirahat dan setelah selesai sarapan pegawai mengobrol, merokok dan sebahagian mengerjakan pekerjaan rutin yang telah menunggu untuk diselesaikan.

Kami sebagai panitia pengadaan juga bersiap-siap untuk menerima pendaftar yang telah menunggu kami, pendaftaran tepat dibuka jam 9.00 WIB. Kegiatan telah kita lakukan walaupun belum sempat mandi, hanya menganti baju yang telah dibasahi keringat kita langsung mengerjakan pekerjaan kita masing-masing.

Senam Jum'at pagi memang menyenangkan....

17 Juli 2008

Scabies

Sabtu 12/07/08, jari tangan kiriku gatal, kemudian minggunya makin menjalar ke seluruh tangan dan kaki. Seninnya badanku juga ikut gatal-gatal. Karena kebiasan mengaruk sesuatu yang gatal mengasyikan membuat seluruh badanku ikut gatal.

Aku beserta istriku pergi ke RS Advent Medan untuk berobat, sekaligus mencari tahu perihal gatal-gatal tersebut. Setelah mendaftar kami masuk ruang tunggu, menunggu panggilan dari suster untuk diperiksa dokter. Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya kami disuruh masuk, dokter umum yang memeriksa menanyakan perihal penyebab gatal-gatal tersebut. Setelah memeriksa dengan steteskopnya, kami disuruh untuk mengikuti salahsatu suster ke laboratorium untuk pemeriksaan darah. Setelah menunggu pemeriksaan darah, dokter memutuskan untuk memanggil dokter kulit yang kebetulan sedang berada di luar. Dokter menyatakan kalo pemeriksaan darah bagus, tensi bagus, suhu badan bagus. Jadi dia tidak dapat memberikan kesimpulan atas penyakit tersebut, karena dugaan sebelumnya kalau aku demam berdarah.

Sembari menunggu dokter kulit yang tak tahu berada entah dimana, kami memutuskan untuk makan di kantin rumah sakit tersebut. Padahal suster bilang kalo dokter kulitnya akan segera datang jadi tunggu aja di ruang tunggu. Berhubung sudah pengalaman dengan karakter Indonesia khususnya daerah Medan, kadang kata sebentar memakan waktu cukup lama sehingga kami putuskan untuk makan dulu ke kantin.

Kantin sederhana dengan jajanan sederhana bahkan bisa dibilang minim dan menu yang juga minim, jadi kami mutuskan untuk makan kerupuk udang dan memesan mie goreng. Setelah melahap kerupuk dan menyantap mie goreng kami kembali ke ruang tunggu, kami berpapasan dengan suster dan dokter yang baru saja datang. Suster mengajak kami untuk langsung menuju praktek dokter kulit. Dokter yang baru datang langsung menanyakan perihal keadaan saya dan kenapa mengenakan jaket, setelah menjawab seadanya aku dipersilakan untuk menaiki tempat tidur pemeriksaan. Si dokter melihat bintik-bintik merah yang ada pada tubuhku, kemudian dia menanyakanku perihal apakah aku baru dari luar kota. Aku pikir dokter ini dukun apa paranormal kok tau kalo aku baru dari luar kota, sambil berseloroh aku bilang emang dari bintik-bintik merahnya ketahuan ya dok kalo aku baru keluar kota. Si dokter diam dan melanjutkan pertanyaan apa aku menginap di hotel dan menanyakan istri apa ia juga gatal-gatal.
Setelah menjawab tetek bengek yang tidak perlu, si dokter berkesimpulan kalo aku tertular kutu bernama "scabies". Hal ini bisa ditularkan dari teman atau karena kasur yang sudah lama tidak dijemur. Kemudian dia juga menanya tentang teman yang tinggal serumah yang dio tanjung balai, apakah ada yang menderita seperti penyakit bintik merah dimaksud, kemudian saya teringat dengan Pak Lansius di punggungnya ada sekumpulan bintik merah dan langsung aku sampaikan ke dokter. Si dokter langsung bilang kalo aku tertular dari bapak tersebut, ketika kutanya cara penularannya si dokter bilang, bisa dari tempat tidur yang dipakai oleh si penderita dari kursi atau wadah lain yang membuat ada kontak perantara dengan si penular.
Pernyataan si dokter menurut saya paradoks karena saya beserta anak saya tidur selama dua malam di kasur yang sama tapi istri dan anak-anak saya tidak tertular, si dokter bilang itu bisa kalo kasurnya dijemur. padahal kapan pula kami jemur kasur, si dokter ngawur menurutku, aku hanya diam saja ketika dia buat resep menurut dia hanya asal jawab saja akibat ketidaktahuan dan kebodohannya.

Setelah membayar semua biaya periksa di kasir kami pulang ke rumah, dan ketawa mengenai hasil pemeriksaan dari kedua dokter tersebut.

09 Juli 2008

Merokok lagi

Hari ini aku pakai celana kantor sempit, sampai nggak bisa masukan baju...
ini gara-gara berhenti merokok, mama bilang perut blehh, pantat blehhh..
yang artinya sendiri aku tak tahu, mungkin aja perut ama pantat sama-sama nonjol..

Selera makan bagus aja, sementara olahraga kurang.......pusing ah...merokok sama nggak merokok sama-sama repot...capek deh..

Tapi aku niat dech mau olahraga, stop merokok itu pasti dech...

Besok tak ada rokok lagi......

Semoga ya........

08 Juli 2008

01 06 2008

Banyak hal terasa hilang ketika kita berusaha menghentikan sesuatu yang menjadi keinginan kita, sesuatu yang menjadi kebiasaan kita, sesuatu yang membuat orang mengenal kita akan apa yang sering kita lakukan atau apa yang kita kenakan. Yah, sesuatu yang sudah menjadi ciri khas kita.

01 06 2008 merupakan tanggal akan keinginan, kebiasaan dan ciri khas tersebut dihilangkan, padahal hari sebelumnya dia selalu menjadi teman di kala bekerja, teman di kala berpikir akan sesuatu yang rumit dan ruwet untuk dipikirkan, teman di kala kesepian di tengah malam karena susah tidur, teman membunuh waktu ketika sedang menunggu, teman ketika bersama-sama dengan teman. Tapi pada tanggal ini, semua akan hal tersebut dihilangkan, tidak ada lagi orang yang komplain ketika kita berada di ruangan, di angkutan umum, di perkantoran karena semua itu sudah kita tinggalkan.

Tanggal dimaksud selain sebagai hari lahirnya Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia, juga buat saya pribadi tanggal tersebut sebagai tonggak sejarah, karena setelah 10 tahun lebih ditemani oleh teman yang sangat setia, yang selalu kubawa kemana saja, dan selalu kucarii ketika dirinya tiada. Akhirnya pada tanggal 01 06 2008 ini saya tinggalkan.

Ketika pertama kali meninggalkannya, ingin rasanya untuk kembali lagi dengannya, ingin berusaha untuk mencarinya. Walau sebenarnya tidak susah untuk mencarinya, tapi karena tekad yang bulat untuk meninggalnya, akhirnya aku terus berupaya untuk tidak tergoda kembali untuk memulainya.

Sebulan lebih sudah berlalu, keinginan untuk kembali selalu tinggi, aku ingin selalu bersamanya apalagi ketika selesai makan, ketika kecapaian, ketika selesai bercinta ingin kuhidupkan kembali, menariknya dalam-dalam dan menghembuskannya ketika rongga dada dan paru-paru telah penuh. Seperti 3 hari yang lewat, secara berturut-turut (setiap hari), aku selalu menempelkannya di bibirku...tapi hari ini tak sebatangpun singgah di bibirku....

Kemarin istriku bilang agar aku komit, walau aku berdalih kalo selera makanku naik dan berat badanku bertambah ketika aku putuskan diriku untuk berhenti merokok, tapi dia tetap bilang agar aku komit untuk merokok lagi. Ya jelaslah aku komit mam, orang dia aja tak tahu kalo aku berhenti merokok, aku berhenti karena keinginanku untuk berhenti. Karena aku menyayangi anak-anakku dan istriku, karena aku tidak ingin anak-anakku yang masih bayi menjadi perokok pasif akibat kebiasaan merokok yang kadang tanpa pandang tempat dan waktu.

01 06 2008 adalah salah satu tanggal yang bersejarah bagiku. Tanggal dimana aku memulai hidup tanpa merokok.